
Kritik Trump Sebabkan Pencopotan Dubes Selandia Baru
Pencopotan Dubes Selandia Baru untuk Inggris, Phil Goff, terjadi setelah ia melontarkan kritik terhadap Presiden AS, Donald Trump, khususnya soal situasi Ukraina. Pemerintah Selandia Baru menyebut pernyataan Goff tidak mencerminkan pandangan resmi negara tersebut.
Pernyataan Goff dalam Diskusi Panel di London
Dalam diskusi panel di London pada Selasa (4/3), Goff mempertanyakan pemahaman Trump terhadap sejarah ketika membahas invasi Rusia ke Ukraina. Ia membandingkan kondisi saat ini dengan Perjanjian Munich 1938, di mana negara-negara Eropa memberi izin kepada Nazi Jerman untuk mencaplok sebagian wilayah Cekoslowakia.
Sindiran Terhadap Kebijakan Perdamaian Trump
Goff menyiratkan bahwa pendekatan damai Trump terhadap Rusia serupa dengan langkah Neville Chamberlain yang dikritik Winston Churchill. “Anda punya opsi antara perang atau aib. Anda memilih aib, tapi tetap akan berperang,” ujar Goff menirukan pidato Churchill saat itu.
Pencopotan Dubes Selandia Baru Resmi Diumumkan
Winston Peters menegaskan bahwa posisi Goff tidak bisa dipertahankan karena pernyataannya dianggap bertentangan dengan kebijakan luar negeri Selandia Baru. Pemerintah telah menunjuk Bede Corry, birokrat senior di Kementerian Luar Negeri, untuk memimpin transisi penunjukan duta besar baru.
Profil Singkat Phil Goff Sebelum Dicopot
Phil Goff adalah mantan Menteri Luar Negeri Selandia Baru dan anggota legislatif dari Partai Buruh. Ia diangkat menjadi duta besar untuk Inggris pada tahun 2023. Hingga saat ini, Goff belum memberikan komentar terkait pencopotannya.