Penggerebekan sarang narkoba Medan yang dilakukan oleh Satresnarkoba Polres Pelabuhan Belawan menambah panjang daftar keberhasilan penanggulangan peredaran narkoba di wilayah Sumatera Utara. Operasi ini berlangsung di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, pada Rabu malam (9/4/2025), yang tidak hanya melibatkan penangkapan para pelaku tetapi juga perlawanan sengit dari sekelompok orang tak dikenal (OTK). Akibatnya, dua sepeda motor milik polisi dibakar oleh para pelaku.
Modus Transaksi Narkoba Lewat Lubang
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, mengungkapkan bahwa para pelaku narkoba menggunakan ruko sebagai lokasi untuk bertransaksi. Agar transaksi tetap tersembunyi dan sulit terdeteksi, mereka memodifikasi pintu ruko dengan lubang-lubang kecil yang digunakan sebagai jalur transaksi. “Transaksi dilakukan melalui lubang yang dibuat seperti ventilasi. Uang diserahkan, dan barang diberikan lewat lubang tersebut,” jelas Oloan dalam konferensi pers yang digelar di Polda Sumut pada Senin (14/4/2025).
Pengungkapan Aktivitas Selama Setahun
Ruko ini telah digunakan sebagai sarang narkoba selama sekitar satu tahun. Lokasi tersebut dipilih agar pembeli tidak bisa dikenali secara langsung dan hanya melakukan transaksi melalui lubang di pintu. Praktik ilegal ini beroperasi hampir setiap hari, dengan transaksi yang terbilang cepat dan efisien. Setiap harinya, para pelaku mampu menjual hingga 20 gram sabu dengan harga yang sangat terjangkau. Sarang narkoba Medan ini beroperasi dengan cara yang sangat terorganisir, membuatnya sulit untuk terdeteksi oleh pihak berwajib.
Paket Sabu Murah, Harga Mulai Rp 20 Ribu
Para pelaku juga menyediakan paket sabu dengan harga yang sangat murah, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Hal ini membuat narkoba mudah diakses oleh banyak orang, terutama kalangan muda yang mungkin terjerumus karena faktor ekonomi. Dalam dua hari, stok sabu di lokasi tersebut bisa habis dan langsung diperbaharui.
“Stok habis dalam dua hari dan langsung pesan lagi. Transaksi dilakukan dengan cara yang sangat terorganisir,” ungkap Kapolres.
Penangkapan Bandar Narkoba
Dalam penggerebekan tersebut, dua pelaku sempat melarikan diri setelah penyerangan terhadap petugas. Namun, salah satu dari mereka yang diketahui sebagai bandar besar narkoba, Ismail Nasution (58), berhasil ditangkap kembali pada Minggu (13/4) di Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai. Tim gabungan berhasil menangkapnya setelah sebelumnya sempat dibebaskan paksa oleh warga.
“Tim gabungan berhasil menangkap kembali tersangka yang sempat dibebaskan paksa oleh warga,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan.
Penyerangan, Polisi Amankan 4 Pelaku
Dalam kejadian penyerangan, polisi awalnya menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam pembakaran dan penyerangan terhadap petugas. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, hanya empat orang yang terbukti aktif terlibat dalam peristiwa tersebut. Tiga orang lainnya ternyata hanya merupakan pengguna narkoba. Polisi masih terus mengejar satu pelaku penyerangan dengan inisial A yang kini masuk dalam daftar buronan.
“Empat pelaku penyerangan sudah diamankan, dan satu orang lainnya masih dalam pengejaran,” kata Kapolres.
Penanggulangan Peredaran Narkoba di Medan
Penggerebekan sarang narkoba ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba. Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa pihak berwenang terus berupaya keras untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dari ancaman bahaya narkoba. Sarang narkoba Medan ini berhasil digulung, namun tantangan ke depannya masih besar. Dengan pengungkapan jaringan narkoba ini, diharapkan masyarakat semakin waspada dan dapat melaporkan kegiatan mencurigakan yang berkaitan dengan narkoba, guna mencegah peredaran barang haram tersebut.
